Minggu, 22 Februari 2009

Seusai Api Mengepul, Partai-partai Menyembul

Ratusan warga permukiman padat di sekitar Kanal Banjir Barat, Tomang, Jakarta Barat, kemarin membersihkan puing-puing sisa amukan si jago merah yang terbakar Rabu malam lalu. Mereka tak hirau kepada panas matahari yang amat menyengat.

Sebagian beristirahat di bawah terpal biru yang dipasang di bekas bangunan yang terbakar. Suasananya amat ramai, seperti di pasar malam. Ratusan orang lalu-lalang dengan kepentingan masing-masing.

Partai politik ikut nampang. Posko-posko kemanusiaan beraneka warna, seperti biru, merah, atau kuning kehitaman, berlomba membagikan bantuan. Tak ketinggalan bendera partai politik menyembul di antara puing-puing kebakaran. Sebagian korban terlihat mengenakan pakaian partai politik, yang gratis dibagikan. "Ya senang, dong, kami kan dibantu," kata Wani, salah seorang korban kebakaran, kemarin.

Kartika, 35 tahun, mengaku sangat terbantu oleh uluran tangan partai itu. Pria yang bekerja sebagai kurir ini tidak peduli dari mana bantuan tersebut berasal. "Yang penting kebutuhan kami terpenuhi."

Dari pantauan Tempo, terlihat posko-posko partai besar berjejer rapi di pinggir kanal yang kumuh. Meski suhu politik memanas, mereka terlihat rukun walau berdempetan. Diawali posko Partai Demokrat yang serba biru, semeter di sebelahnya ada posko Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, lalu Partai Amanat Nasional, Partai Demokrasi Pembaruan, dan Partai Keadilan Sejahtera.

Bantuan yang diberikan seragam, dari bahan kebutuhan pokok dan pakaian sampai dapur umum bagi warga. Semua partai menolak jika kegiatan itu disebut sebagai ajang kampanye. Mereka serempak menyebut “demi kemanusiaan semata”.

Bendahara Anak Cabang Partai Demokrat Tomang, Siti Hadijah, mengatakan partainya membantu bahan pokok dan pakaian. "Ini bukan kampanye, lo." Setali tiga uang, Ketua Ranting Tomang PDIP, Marsani, juga membantah jika bantuan partainya disebut kampanye.

Seorang korban kebakaran mengaku kesengsem pada salah satu partai politik. “Pilih yang paling banyak ngasih bantuan aja," kata Suryati. Apa pun, bantuan mereka harus dihargai sebagai ketulusan sesama manusia.


Tidak ada komentar: